Miris, Seorang Mahasiswa Hampir Tertipu (Kisah Nyata)




Minggu siang 22 Januari 2017, ketika itu seorang mahasiswa yang mau pulang ke rumah ditahan oleh 2 orang yang masing-masing mengendarai motor, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang mereka berdua pura-pura saling tidak mengenal. Saat itu kedua orang tersebut saling bercakap-cakap diantara keduanya dan saling memberikan penjelasan. Yang perempuan itu sebagai orang yang akan dibantu dan yang laki-laki sebagai penolong, ketika mereka saling berbicara diantara keduanya.

Kemudian seorang mahasiswa pun lewat di samping kedua orang itu, kemudian sang laki-laki yang mau menolong perempuan itu langsung spontan menegur Si mahasiswa itu dan berkata “Mas, Tolong dulu ini perempuan”, kemudian Si mahasiswa ini pun langsung menjawab “Tolong apa”, kemudian Si laki-laki itu pun menjelaskan, mengenai perempuan yang minta bantu. Nah di sini Si laki-laki dan perempuan tersebut bermain dalam hal mereka pura-pura tidak saling mengenal. Kemudian si laki-laki tersebut menjelaskan kepada Si mahasiswa. Si laki-laki itu pun bercerita kepada Si mahasiswa, “Mas tolong ini perempuan, ada pertemuan mengenai kampusnya, mas bisa tolong bantu temani dia sebagai kakaknya”, kemudian Si Mahasiswa menjawab “saya mau pulang ke rumah ini, dan saya lagi tidak enak badan”, kemudian si laki-laki itu berkata “mas, tolong ini perempuan, dia butuh betul bantuan, dan saya juga mau membantu, tapi saya juga lagi ada urusan”. Si perempuan ini diam-diam saja tanpa berbicara. Kemudian Si mahasiswa ini bertanya kepada perempuan yang mau dibantu “mbah, mau ditolong apakah” dan anehnya si perempuan ini tidak menjawab dan tidak mau menjelaskan mengenai apa yang mau dibantu. 

Langsung Si laki-laki ini pun berbicara lagi “mas tolong, wakili saja dia sebagai kakaknya dalam sosialisasi”, sehingga percakapan antar kedua orang tersebut laki-laki dan Si mahasiswa agak lama, sehingga Si laki-laki itu pun bisa meyakinkan Si mahasiswa tersebut untuk membantu Si perempuan itu. Dan akhirnya Si mahasiswa tersebut menerima tawaran Si laki-laki untuk membantu Si perempuan itu.

Kemudian Si perempuan menyuruh Si mahasiswa itu untuk membawa motornya untuk mengantarnya ke tempat yang diadakan sosialisasi tersebut. Dalam perjalanan menuju tempat sosialisasi tersebut perempuan itu bertanya-tanya kepada Si mahasiswa mengenai kondisi kampus tempat perkuliahan Si mahasiswa ini serta jurusan-jurusan apa saja yang bagus, karena Si perempuan ini berbeda tempat kuliahnya dengan Si mahasiswa tersebut. Langsung Si mahasiswa ini pun menjelaskan mengenai beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada Si perempuan tersebut. 

Maka sampailah mereka ke tempat yang di bilang Si laki-laki dan perempuan yang minta bantu tersebut. Ketika itu pun Si mahasiswa dan perempuan yang minta bantuan tersebut masuk ke tempat sosialisasi tersebut. Ketika itu sosialisasi sudah berjalan, Si mahasiswa dan perempuan itu pun mencari tempat duduk untuk mendengar sosialisasi apa yang disampaikan kepada pembicara. 

Sekitar 10 menit Si mahasiswa duduk mendengarkan materi yang disampaikan kepada pemateri. Sehingga masuklah kepada inti dari penjelasan mengenai sosialisasi yang disampaikan kepada pemateri tersebut. Pemateri itu langsung menyampaikan mengenai nama perusahaan yang sedang pemateri jalankan. Maka dengan spontan si mahasiswa tersebut langsung paham, ternyata dia di bawah oleh anggota dari pemateri tersebut. 

Maka pada saat itu, Si mahasiswa langsung mau keluar, Si mahasiswa menegur Si perempuan yang dia bantu tadi, si mahasiswa berkata “mbah, kita keluar cari makan dulu”. Kemudian si perempuan itu menjawab “cari makan dimana”. Tempat sosialisasi tersebut memang jauh dari pemukiman dan ruangan yang dipakai adalah sebuah bangunan BTN yang belum jadi. Kemudian si mahasiswa tersebut keluar dari ruangan tempat sosialisasi tanpa mempedulikan Si perempuan yang dia bantu tadi. 

Di luar ruangan mahasiswa tersebut menangkan diri dan memandang ke sana kemari melihat kondisi sekitar tempat tersebut sambil memainkan Handphone miliknya. Dan di luar ruangan itu memang terdapat beberapa orang yang sedang menunggu-nunggu yang kemungkinan orang-orang atau anggota dari pemateri itu. Tidak sampai beberapa menit orang-orang berdatangan menggunakan mobil-mobil mewah dan motor dan bersamaan itu juga mas penjual es tontong datang. 

Kemudian Si mahasiswa menghampiri  penjual es tontong dan membeli es tontong. “Mas, berapa es tongtongnya  tanya Si mahasiswa itu kepada  Si Mas penjual es tontong, “Rp. 5000, Mas”, sahut Si Mas penjual es tontong. Kemudian Si mahasiswa bertanya lagi, “Mas, ada juga yang suruh Mas datang ke sini”. Kemudian sahut lagi Si Mas penjual Es tontong (sambil membuatkan es tontong) “Iya”. 

Kemudian Si mahasiswa ini bertambah paham mengenai sosialisasi di dalam ruang tersebut, dan kemungkinan Si Mas penjual es tontong juga diajak oleh anggota yang lainnya. kemudian Si mahasiswa tersebut menikmati makanannya sambil menenangkan pikirannya. Beberapa saat kemudian datang seorang bapak umuran sekitar 40 tahunan menghampiri Si mahasiswa. 

Si bapak tersebut menyuruh Si mahasiswa tersebut untuk masuk ke ruangan tempat sosialisasi, Si bapak tersebut berkata kepada Si Mahasiswa “Dek, kita masuk dulu didalam”, kemudian Si mahasiswa itu menjawab “saya lagi makan es!”. Jawab lagi itu bapak ”oh, nanti setelah makan”. Kemudian Si bapak tersebut menunggu Si Mahasiswa ini untuk menghabiskan esnya, sambil Si bapak ini bertanya-tanya sedikit kepada Si mahasiswa. “Adek, asli mana?” tanya Si bapak, Si mahasiswa menjawab “Asli dari sini”, kemudian bapak ini bertanya lagi “Adek, mahasiswa ya?”. Jawab Si mahasiswa “Ya”. Kemudian Si Mahasiswa ini bertanya balik kepada Si bapak “Pak, kegiatan apakah didalam?”, Si bapak menjawab “Adek, masuk saja didalam supaya lebih jelas”. Jawab lagi Si mahasiswa “saya habiskan dulu makananku”, dalam hati Si mahasiswa ini sudah tau mengenai Sosialisasi tersebut. 

Kemudian Si mahasiswa ini tidak menghabiskan makanannya, Si mahasiswa langsung membuang makanannya. Si bapak tersebut langsung menyuruhnya masuk ke ruangan tempat sosialisasi. Namun dengan taktik sederhananya Si mahasiswa pura-pura menelpon temannya. “halo, saya lagi ada kegiatan ini” Jawab Si mahasiswa dalam telponnya, kemudian Si mahasiswa berkata lagi dalam telponnya “harus sekarangkah, tidak bisa ditunda”. 

Si mahasiswa seolah-olah sedang bercakap dengan temannya didalam telpon untuk menghindari tawaran yang diberikan kepada Si bapak tersebut. Setelah itu Si mahasiswa menutup telponnya dan menjelaskan kepada Si bapak tersebut. “Pak, kayaknya saya tidak bisa masuk didalam ruangan”, jelas Si mahasiswa kepada bapak tersebut, kemudian bapak tersebut bertanya lagi “kenapa”, jawab Si mahasiswa “teman saya menelpon, ada urusan mendadak”, kemudian Si bapak bertanya lagi “tidak bisa ditunda kah?”, kemudian Si mahasiswa itu menjawab “kalau begitu, saya sms ulang teman saya”. Kata bapak tersebut “iya, sms saja, bilang ada kegiatan”. 

Kemudian Si mahasiswa memainkan Handphonenya, seolah-olah sedang mengsms temannya, timbullah satu taktik lagi di benak pikiran Si mahasiswa itu, “Pak, dimana tempat isi pulsa disini” tanya Si mahasiswa kepada Si bapak tersebut, “tidak ada disini” jawab Si bapak, kemudian Si mahasiswa itu berkata lagi ”habis pulsaku, saya mau sms tidak bisa”, kemudian Si bapak itu berkata “pakai saja Handphone saya”, kemudian Si bapak tersebut meminta nomor teman Si mahasiswa yang di telpon tadi, maka Si mahasiswa menyebutkan nomor Handphone tersebut. Kemudian Si bapak tersebut meminjamkan Handphonenya. Maka Si Mahasiswa tersebut menerima Handphone dan mulai berbicara dengan temannya tersebut lewat Handphone yang dipinjamkan oleh bapak tersebut. “Jemput dulu saya” kata Si mahasiswa kepada temannya lewat Handphone pinjaman tadi. “jemput dimana” tanya balik teman Si mahasiswa. Kemudian Si mahasiswa memberi tahu tempat dia berada. Sekitar 5 menit menelpon Handphone terputus, rupanya paket data menelpon habis, Si mahasiswa itu mengembalikan Handphone kepada Si bapak tersebut dan mengatakan “pak, tidak bisa di tunda katanya temanku” dengan wajah yang menyakinkan Si mahasiswa kepada Si bapak tersebut dan Si bapak tersebut mempercayainya. 

Kemudian Si mahasiswa tersebut langsung bergegas pergi dari tempat sosialisasi tersebut. Di perjalanan, Si mahasiswa itu berpikir mengenai peristiwa yang dia alaminya, bahwa alasan mengapa dia(Si mahasiswa) disuruh oleh laki-laki yang tadi dia temui ketika mau pulang untuk membantu Si perempuan adalah untuk mencari orang-orang rekrutan mereka untuk bisa naik tingkatan dari bisnis yang mereka jalani dan sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa orang-orang yang berdatangan tadi menggunakan mobil-mobil mewah termasuk Si Mas penjual es tontong adalah mereka korban-korban yang akan direkrut untuk masuk dibisnis tersebut dan orang-orang yang mengajak mereka akan naik tingkatan mereka termasuk Si perempuan yang minta bantuan tersebut. Namun yang menjengkelkan bagi Si mahasiswa adalah mengenai penipuan yang diterima mengenai sosialisasi tersebut. maka peristiwa ini tidak boleh lagi terulang bagi Si mahasiswa tersebut.

No comments:

Post a Comment